Jamur Tiram


Jamur tiram mempunyai nama lain shimeji (jepang), Abalon mushroom atau ayster mushroom (Eropa atau Amerika), Supa liat (Jawa Barat). Warna tubuhnya putih, kecoklat-coklatan, keabu-abuan kekuning-kuningan, kemerah-merahan dan sebagainya sehingga namanya tergantung pada warna tubuhnya. Bila sudah terlalu tua, apalagi kalau sudah kering, jamur tiram akan liat walaupun terus menerus direbus. Jenis supa liat yang paling banyak dicari serta tumbuh secara alami yaitu yang tumbuh pada kayu lunak, seperti karet, kapuk, dan kidamar karena bentuknya besar, berdaging tebal,dan empuk.

Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, subtrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.

Visi Misi

Visi
Menjadi Perusahaan pembudidaya jamur yang menghasilkan jamur-jamur berkualitas dan memiliki nilai lebih agar dapat menciptakan kepuasan pelanggan serta mampu bersaing dengan industri sejenis.

Misi
  1. Menghasilkan jamur segar yang berkualitas tinggi serta produk olahan yang berbahan dasar jamur.
  2. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
  3. Membuat produk jamur agar dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai suatu makanan alternatif yang bergizi tinggi.
Tujuan
  1. Agar setelah lulus dari perguruan tinggi saya sudah memiliki pekerjaan dan usaha sendiri. Dengan harapan nantinya dapat memberdayakan ibu-ibu rumah tangga dan remaja yang putus sekolah sehingga dapat menambah keterampilan dan pengalaman serta ketika mereka telah memiliki cukup keahlian mereka dapat melakukan usaha yan sama sehingga mereka memiliki penghasilan yang nantinya mengangkat perekonomian mereka tanpa tergantung dengan oran lain.
  2. Memanfaatkan limbah kayu sebagai bahan dasar budidaya jamur yang biasanya tidak dimanfaatkan secara optimal.
  3. Dapat berbuat yang terbaik pada masyarakat dengan menciptakan lapangan pekerjaan.

    Dokumentasi Usaha Kami

    1. proses pengayakan serbuk gerjajian untuk media tanam jamur




    2. Pengepresan beglog yang siap disterilisasikan
    3. Proses Sterilisasi

    4. Jamur Tiram Segar
    5.SEKDA Kab. Batola yang sedang menikmati date jarum ( tengah megang bunga mawar)

    6. Paket hemat Produk Jamur Tiram Siap di Pasaran

    7. Pengunjung Stand Kec.Rantau Badauh pada pameran hari jadi Batola yang ke 51

    Alamat Usaha

    Sekapur Sirih

    Usaha ini  bergerak dalam bidang manufaktur diaspek agrobisnis budidaya jamur, bernama perusahaan “TUKUL BERSAMA” , dimana kami juga mengadakan pelatihan pembudidayaan yang disertai dengan pembinaan pada masyarakat di Desa kami.

     Alamat

    Home Industri jamur " TUKUL BERSAMA" :
    Desa Danda Jaya Rt 10 Kec. Rantau Badauh Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
    hidayantowahyu@ymail.com atau  hp : 082 153 097 197

    Cara Budidaya Jamur Tiram

    Proses Produksi Jamur Tiram

    Jamur tiram  merupakan salah satu tanaman jamur  yang lagi marak-maraknya dibudidayakan masyarakat sebagai salah satu home industri. Sebagai Media tanam atau substratnya yang sudah umum digunakan adalah gergajian kayu yang kemudian di campur dengan bahan-bahan yang lain dengan berbandingan tertentu.

    Adapun proses budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut :

    a.  Penyiapan Bahan dan Alat

    1. Bahan

    Bahan media tanam untuk jamur tiram  adalah serbuk gergajian kayu  dicampur dengan bahan-bahan lainnya. Setelah semuanya tercampur maka media dikompos selama beberapa hari.

    2. Alat

    - Alat pencampur seperti sekop dan cangkul

    - Alat sterilisasi berupa : drum perebus dengan tutup dan sarangan, sumber panas (kompor minyak/ briket batu bara)

                                                                                                                                                                  
    b. Proses Pembungkusan dan Pengepresan Beglog

    Bahan-bahan media tanam yang telah dikomposkan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Kantong plastik pada kedua ujung pangkalnya ditekuk kedalam, sehingga setelah diisi dan dipadatkan kantong plastik dapat berdiri seperti botol.

                                                                                                                                                                  
    c. Proses Sterilisari

    Siapkan alat drum perebus beserta perlengkapannya. Sarangan diletakkan kira-kiran 1/3 bagian drum dari bawah. Isilah drum dengan air bersih kira-kira ¼ bagian drum. Sumber panas dinyalakan. Proses sterilisasi dengan uap ini dilakukan selama 6 – 8 jam.

    d. Pembibitan ( Inokulasi )

    Setelah proses sterilisasi selesai, beglog dari drum diambil keluar dan dibiarkan dingin. Bila telah dingin, proses inokulasi dapat dilakukan yaitu dengan cara memasukkan bibit dibagian atas beglog yang telah distrilisasikan tersebut. Untuk mengikatkan plastik agar kuat, ujung polibek dimasukan potongan pralon (cincin), kemudian ditutup dengan potongan kertas koran dan diikat dengan karet gelang.

    e. Pemeliharaan dan Inkubasi

    Beglog yang telah di inokulasi ditempatkan pada rak-rak yang telah disediakan. Rak-rak ini sebaiknya ditempatkan dalam suatu ruangan agar suhu dan kelembabannya tidak terpengaruh oleh udara luar. Suhu dan kelembabannya diusahakan stabil sesuai dengan kondisi yang diinginkan bagi pertumbuhan jamur yaitu 24 – 28 C dan kelembaban udara 80 – 90 %. Polibek tersebut dibiarkan selama 6 – 8 minggu sampai miselium tumbuh memenuhi kantong palstik sehingga warnanya putih padat.

    G. Pembukaan Beglog

    Setelah Beglog berwarna putik semua karena telah ditumbuhi meselium  (umur  5-6 minggu), maka polibek dapat dibuka dengan melepas karet dan cincin pralon. Kemudian plastik yang terbuka disibakkan keluar agar permukaan media tumbuh jamur.


    H. Pemanenan Jamur

    Setelah 1 minggu dari pembukaan, jamur biasanya akan terbentuk tubuh  atau rumpun jamur dan sudah siap dipanen.

    Latar Belakang



    Dampak Krisis global menuntut banyak perusahaan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja. Hal ini menyebabkan banyaknya pengangguran, termasuk Indonesia  yang juga terkena dampak dari krisis global. Kita tidak lagi dapat berharap akan mudah mendapatkan  pekerjaan setelah lulus dari perguruan tinggi. Apalagi kita sudah berada di depan ambang pasar bebas yang menuntut kita untuk lebih mampu berkreatif agar kita lebih unggul dan mampu bersaing dalam upaya merebut pasar tersebut.

    Adanya tantangan di atas , berawal dari tahun 2007 maka saya  memulai mendirikan wirausaha budidaya jamur tiram. dengan inspirasi  segi bisnis  jamur menguntungkan sebab memiliki harga jual yang cukup tinggi, dan permintaan pasar akan jamur terus meningkat serta waktu panennya singkat, sehingga perputaran modalnya dapat berlangsung cepat. Bahan dasar untuk membudidayakan jamur ini pun mudah didapatkan karena menggunakan serbuk gegajian kayu yang dapat dengan mudah didapatkan. Sedangkan peluang pasarnya sendiri masih terbuka lebar asal kita jeli dalam melihat pasar.

    Jamur  tiram sendiri sangat diminati konsumen baik dari dalam maupun luar negeri, karena sangat bermanfaat untuk kesehatan. Jamur tiram sendiri memiliki kualitas gizi yang tinggi, mengandung zat-zat esensial yang berguna bagi metabolisme tubuh dan pertukaran sel. Selain itu rasa daging jamurnya yang sangat lezat sehingga banyak diminati oleh konsumen, khususnya konsumen kelas atas yang membutuhkan kepuasan menu. Atas dasar ini saya tertarik untuk mengembangkan usaha budidaya jamur tiram.

     

    ShoutMix chat widget